RSS
Facebook
Twitter

Jumat, 27 April 2012

ideologi dunia


Nama: mu’amar zainudin
Nim:1020702020
Tugas pengantar ilmu politik

IDEOLOGI
Menurut:
·          Thomas H: Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
  • Karl Marx: Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
  • Muhammad Ismail: Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya?
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.
1.    Ideologi sebagai sumber kekuasaan
            Ideologi merupakan seperangkat gagasan yang ideal tentang bagaimana suatu masysrakat hendak diatur atau bentuk kehidupan seperti apa yang hendak di tuju. Suatu negara biasanya memililiki suatu ideologi yang dijadikan pandangan hidup atau dasar negara yang menjadi pedoman dasar dalam pengelolaan suatu negara tersebut.
2. jawab?
a. Liberalisme
            Liberalisme yaitu suatu usaha perjuangan  menuju kebebasan atau kemerdekaan. Tujuan negara di dalam sistem pemerintahan ini yaitu menjaga keamanan dan ketertiban serta menjamin kebebasan hak setiap individu untuk memperjuangkan hidupnya. Di sini tugas negara disebut Penjaga Malam(Nachwakerstaat)dimana menjamin kebebasan dan tidak turut campur terlalu mendalam terhadap urusan pribadi setiap warganya. Dalam bidang politik , liberalisme melahirkan demokrasi dengan sistem parlementer atau presidensil. Contoh negara yang menggunakan pemerintahan ini adalah Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara di eropa..
b. Kapitalisme
            Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.
c. Komunisme
            Berasal dari bahasa latin (communis= secara kemasyarakatan) yaitu bentuk sistem masyarakat di mana sarana prasarana produksi dimiliki secara bersama dan pembagian produksi dilakukan berdasar asas bahwa setiap anggota masyarakat dapat  memperoleh hasil bagian sesuai dengan kebutuhannya.
            Mempunyai gagasan dasar ialah bahwa sejarah manusia merupakan perjuangan kelas melawan  kelas. Dalam dunia industri, kaum pemodal menghisap tenaga kaum buruh. Maka kekuatan kaum buruh mesti dipersatukan dalam suatu partai yang mendorong terjadinya revolusi melawan kekuasaan negara yang mendukung kelas pemodal. Dalam praktiknya , negara komunis hanya mengenal patai tunggal yang sifatnya totaliter (terpusat dan mutlak). Ideologi ini  banyak di terapkan di negara-negara eropaTimur dan sebagian negara- negara di asia.
d. Marxisme
            Marxisme, dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.Berbicara masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini. Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya. Dimana eropa barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana Inggris Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.
Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah :
1. filsafat dialectical and historical materialism
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arahkomunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
e.  Sosialisme
            stilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvellea. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.Menurut penganut Marxisme, terutama Friedrich Engels, model dan gagasan sosialis dapat dirunut hingga ke awal sejarah manusia dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pada masa pencerahan abad ke-18, para pemikir dan penulis revolusioner seperti Marquis de Condorcet, Voltaire, Rousseau, Diderot, Abbé de Mably, dan Morelly, mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas berbagai lapisan masyarakat di Perancis.
f. Fasisme
            Berasal dari  kata  Fasco  yang berarti kelompok . dalam fasisme kontrol pemerintahan bersifat  terpusat dan tidak mengenal oposisi. Ciri lain yang mengemuka dalam fasisme adalah munculnya nasionalisme yang berlebihan. Tujuan negara di dalam sistem pemerintahan fasis ini adalah membentuk  Imperium dunia, yaitu mempersatukan seluruh bangsa di dunia menjadi satu kekuatan di bawah satu kepemimpinan. Contoh negara yang menggunakan fasis adalah Italia semasa Benito Mussolini, Jerman semasa Adolf  Hitler, dan jepang semasa Tenno Heika(semasa perang dunia II)
           












Sumber:
Budiyanto. 2004. Pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas XII. Jakarta:Erlangga
http://www.google.co.id/ Macam – Macam IDEOLOGI « Blog Berita Informasi Indonesia Terbaru 2010.htm

0 komentar:

Posting Komentar

  • Unordered List

  • More Text