Nama: mu’amar zainudin
Nim:1020702020
Tugas pengantar ilmu politik
IDEOLOGI
Menurut:
·
Thomas H: Ideologi adalah suatu cara untuk
melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
- Karl Marx: Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
- Muhammad Ismail: Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun (disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau kemana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal penciptaannya dan kehidupan setelahnya?
Secara garis
besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi adalah pemikiran yang mencakup konsepsi
mendasar tentang kehidupan dan memiliki metode untuk merasionalisasikan
pemikiran tersebut berupa fakta, metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak
menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk
menyebarkannya.
1.
Ideologi sebagai
sumber kekuasaan
Ideologi merupakan seperangkat
gagasan yang ideal tentang bagaimana suatu masysrakat hendak diatur atau bentuk
kehidupan seperti apa yang hendak di tuju. Suatu negara biasanya memililiki
suatu ideologi yang dijadikan pandangan hidup atau dasar negara yang menjadi
pedoman dasar dalam pengelolaan suatu negara tersebut.
2. jawab?
a. Liberalisme
Liberalisme yaitu suatu usaha
perjuangan menuju kebebasan atau
kemerdekaan. Tujuan negara di dalam sistem pemerintahan ini yaitu menjaga
keamanan dan ketertiban serta menjamin kebebasan hak setiap individu untuk
memperjuangkan hidupnya. Di sini tugas negara disebut Penjaga Malam(Nachwakerstaat)dimana
menjamin kebebasan dan tidak turut campur terlalu mendalam terhadap urusan
pribadi setiap warganya. Dalam bidang politik , liberalisme melahirkan
demokrasi dengan sistem parlementer atau presidensil. Contoh negara yang
menggunakan pemerintahan ini adalah Amerika Serikat dan sebagian besar
negara-negara di eropa..
b. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital
adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya
untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka
pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi
intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untung
kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya
tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. Beberapa ahli
mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa
pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa
di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan
tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi,
terutama barang modal, seperti tanah
dan manusia guna proses perubahan dari barang
modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis
harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator
mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.
Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu
sejak ditemukannya sistem perniagaan yang
dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal
dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini,
kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang
menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan
menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu.
c. Komunisme
Berasal dari bahasa latin (communis=
secara kemasyarakatan) yaitu bentuk sistem masyarakat di mana sarana prasarana
produksi dimiliki secara bersama dan pembagian produksi dilakukan berdasar asas
bahwa setiap anggota masyarakat dapat
memperoleh hasil bagian sesuai dengan kebutuhannya.
Mempunyai gagasan dasar ialah bahwa
sejarah manusia merupakan perjuangan kelas melawan kelas. Dalam dunia industri, kaum pemodal
menghisap tenaga kaum buruh. Maka kekuatan kaum buruh mesti dipersatukan dalam
suatu partai yang mendorong terjadinya revolusi melawan kekuasaan negara yang
mendukung kelas pemodal. Dalam praktiknya , negara komunis hanya mengenal patai
tunggal yang sifatnya totaliter (terpusat dan mutlak). Ideologi ini banyak di terapkan di negara-negara
eropaTimur dan sebagian negara- negara di asia.
d. Marxisme
Marxisme,
dalam batas-batas tertentu bisa dipandang sebagai jembatan antara revolusi
Prancis dan revolusi Proletar Rusia tahun 1917. Untuk memahami Marxisme sebagai
satu ajaran filsafat dan doktrin revolusioner, serta kaitannya dengan gerakan
komunisme di Uni Soviet maupun di bagian dunia lainnya, barangkali perlu
mengetahui terlebih dahulu kerangka histories Marxisme itu sendiri.Berbicara
masalah Marxisme, memang tidak bisa lepas dari nama-nama tokoh seperti Karl
Marx (1818-1883) dan Friedrich Engels (1820-1895). Kedua tokoh inilah yang
mulai mengembangkan akar-akar komunisme dalam pengertiannya yang sekarang ini.
Transisi dari kondisi masyarakat agraris ke arah industrialisasi menjadi
landasan kedua tokoh diatas dalam mengembangkan pemikirannya. Dimana eropa
barat telah menjdai pusat ekonomi dunia, dan adanya kenyataan di mana Inggris
Raya berhasil menciptakan model perkembangan ekonomi dan demokrasi politik.
Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari
Marxisme adalah :
1. filsafat dialectical and historical materialism
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arahkomunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
1. filsafat dialectical and historical materialism
2. sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-1790)
3. menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas dasar konsep perjuangan kelas. Konsep ini dipandang mampu membawa masyarakat ke arahkomunitas kelas.
Dalam teori yang dikembangkannya, Marx memang meminjam metode dialektika Hegel. Menurut metode tersebut, perubahan-perubahan dalam pemikiran, sifat dan bahkan perubahan masyarakat itu sendiri berlangsung melalui tiga tahap, yaitu tesis (affirmation), antitesis (negation), dan sintesisI (unification). Dalam hubungan ini Marx cendrung mendasarkan pemikiran kepada argumentasi Hegel yang menandaskan bahwa kontradiksi dan konflik dari berbagai hal yang saling berlawanan satu sama lain sebenarnya bisa membawa pergeseran kehidupan social-politik dari tingkat yang sebelumnya ke tingkat yang lebih tinggi. Selain dari itu, suatu tingkat kemajuan akan bisa dicapai dengan jalan menghancurkan hal-hal yang lama dan sekaligus memunculkan hal-hal yang baru.
e. Sosialisme
stilah sosialisme
atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok
ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini
mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa
Inggris,
istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert
Owen
pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini
mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang
dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie
Nouvellea. Penggunaan
istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda
oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal
dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal
abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem
ekonomi
menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir
elite.Menurut penganut Marxisme, terutama Friedrich
Engels,
model dan gagasan sosialis dapat dirunut hingga ke awal sejarah manusia dari
sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Pada masa pencerahan abad ke-18,
para pemikir dan penulis revolusioner seperti Marquis de
Condorcet,
Voltaire, Rousseau, Diderot, Abbé de Mably,
dan Morelly, mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas berbagai lapisan
masyarakat di Perancis.
f. Fasisme
Berasal
dari kata Fasco yang berarti kelompok . dalam fasisme kontrol
pemerintahan bersifat terpusat dan tidak
mengenal oposisi. Ciri lain yang mengemuka dalam fasisme adalah munculnya
nasionalisme yang berlebihan. Tujuan negara di dalam sistem pemerintahan fasis
ini adalah membentuk Imperium dunia,
yaitu mempersatukan seluruh bangsa di dunia menjadi satu kekuatan di bawah satu
kepemimpinan. Contoh negara yang menggunakan fasis adalah Italia semasa Benito
Mussolini, Jerman semasa Adolf Hitler,
dan jepang semasa Tenno Heika(semasa perang dunia II)
Sumber:
Budiyanto. 2004.
Pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas XII. Jakarta:Erlangga
http://www.google.co.id/
Macam –
Macam IDEOLOGI « Blog Berita Informasi Indonesia Terbaru 2010.htm
0 komentar:
Posting Komentar